24 Hours in Nowhere

24 Hours in Nowhere

B. Indonesia Ringkasan cerita irian jaya

Ringkasan cerita irian jaya

Jawaban:

Pada zaman dahulu di Kampugn Sopen, Biak Barat hiduplah sebuah keluarga yang memiliki beberapa anak laki-laki. Salah satunya bernama Mananamakrdi.

Sayang bagi Mananamakrdi, tubuhnya dipenuhi kudis sehingga tak ada orang yang mau mendekatinya dan ia bahkan dibenci, sampai suatu hari ia diusir.

Mananamakrdi lalu berjalan ke arah timur, sampai tiba di sebuah pantai dan ia pun mengarungi lautan. Ia lalu tiba di pulau Miokbudi, tempat ia memutuskan tinggal. Disana ia hidup dengan mengandalkan sagu dan air nira. Suatu hari, ia mendapati batang bambu tempat ia menyadap nira telah kosong. Ia pun menunggu sampai malam untuk menangkap sang pencuri. Di pagi hari, sesosok makhluk muncul dan meminum seluruh nira milik Mananamakrdi. Kepada Mananamakrdi, ia memperkenalkan diri sebagai Sampan si bintang pagi. Sebelum melepaskan Sampan, Mananamakrdi memintanya untuk menyembuhkan penyakit kudisnya serta seorang istri.

Atas saran Sampan, Mananamakrdi menuju pantai tempat terdapat pohon bitanggur besar. Ia menunggu disana sampai sore hari ketika ia melihat seorang gadis berwajah sangat cantik mandi di pantai. Mananamakrdi terpesona padanya. Ia lantas memanjat pohon bitanggur dan melemparkan buah bitanggur ke laut.

Sang gadis bernama Insoraki, putri Kepala Suku dari Kampung Meokbundi. Buah bitanggur yang dilemparkan Mananamakrdi mengenai tubuhnya ketika ia tengah mandi. Meski telah dibuangnya jauh jauh, buah bitanggur itu kembali mendekati dan mengenainya. Karena jengkel, Insoraki lantas pulang ke rumahnya.

Tak lama kemudian, Insoraki hamil dan kehamilannya membuat gempar warga sukunya. Setelah lahir, anak Insoraki ternyata memiliki keanehan sebab tertawa ketika lahir bukan menangis. Ia pun dinamai Konori. Ketika pesta pemberian nama bayi itu, Mananamakrdi datang dan Konori merangkak menuju Mananamakrdi dan berteriak-teriak, "Ayaaah ...!"  Setelah itu Mananamakrdi dan Insoraki akhirnya dinikahkan.

Setelah pernikahan mereka, desa ditinggalkan karena para warga tak tahan dengan bau tubuh Mananamakrdi. Menyadari hal ini, Mananamakrdi menagih janji Sampan. Atas petunjuk Sampan, ia membakar kayu-kayu kering lalu masuk ke dalamnya. Ajaibnya, setelah itu, tubuhnya bersih dari kudis dan memiliki kesaktian.

Pada suatu hari Mananamakrdi mengajak anak dan istrinya untuk melayari laut. Mereka mendarat di wilayah Mandori, di dekat Manokwari dan memutuskan berdiam disana. Kala itu, cuaca di sana sangat dingin, namun saat siang beranjak sangat panas. Mendapati cuaca ini, Konori berteriak-teriak memanggil ayahnya,

"Ayah ... Irian! Irian!"

Maka, sejak saat itu wilayah itu pun disebut dengan nama Irian yang di dalam bahasa Biak berarti panas.

[answer.2.content]